Rabu, 28 November 2012

Kekayaan di Sungai Mamberamo

Tahukah kamu, di mana letak Sungai Mamberamo? Ayo, kita cari di Google Map . Klik! Ya, sungai ini terletak di Papua, tepatnya di punggung Papua.
kampung yoke
Rumah di Kampung Yoke dibangun di atas air.
Sungai Mamberamo ini panjangnya sekitar 670-an km. Konon, Mamberamo merupakan sungai terpanjang ke-7 di Indonesia, setelah sungai Kapuas  (1.143 km), Mahakam  (920 km), Barito  (900 km), Batanghari ( 800 km), dan sungai Musi (750 km).
Puluhan kilometer sepanjang muara, aliran sungai melebar hingga 520-an meter. Tak salah, kalau sungai ini disebut-sebut sebagai sungai terlebar di Indonesia.
Dalam bahasa suku Dani di Papua, mamberamo  berarti air yang besar. Mambe  = besar, ramo =air. Besarnya air yang mengalir di sungai ini, menurut penelitian mencapai 5.500 m kubik per-detik. Selain itu, terdapat lebih dari 35 lokasi yang cocok untuk lokasi pembangkit listrik.
Namun sayangnya, air yang berasal dari sungai-sungai di pegunungan Van Rees ini mengalir begitu saja ke muara di Tanjung D’Urville dan menyatu dengan Samudera Pasifik.
Di daerah aliran sungai, tinggal beberapa suku terasing yang hidup dari alam. Mereka menokok sagu untuk kebutuhan makan dan mencari ikan atau berburu binatang untuk lauknya.
mamberamo
Penduduk suku Yoke mencari ikan di sungai Mamberamo.
Jumlah suku terasing yang tinggal di sepanjang sungai belum diketahui pasti. Menurut cerita Pak Mikael Boneftar, seorang petugas kantor pos Jayapura yang sering mengantarkan surat dengan perahu motor menyusuri Sungai Mamberamo, ia pernah menjumpai 8 kelompok suku terasing yang tinggal di bantaran sungai.
Jumlah suku-suku terasing tidak diketahui pasti, karena mereka sulit dijumpai. Mereka umumnya hidup secara nomaden dari satu tempat ke tempat lain. Mereka mendirikan pondok sementara untuk menokok sagu. Sagu-sagu tersebut lalu dibawa untuk bekal perjalanan berburu binatang atau mencari ikan di sungai.
Bagi petugas pemerintah, misionaris, turis petualang, dan peneliti, Sungai Mamberamo merupakan satu-satunya jalan masuk ke jantung pedalaman Papua. Dengan menyewa perahu panjang dari kayu, mereka bisa menyusuri sungai dan bertemu dengan masyarakat terpencil yang sudah mendirikan kampung dan bercocok tanam.
Bagi para peneliti, daerah Mamberamo adalah surga bagi ilmu pengetahuan. Betapa tidak, di sini hutannya masih alami. Sehingga beberapa satwa endemik masih bisa ditemukan. Seperti, walabi kecil, tikus pohon kecil, buaya muara, dan ratusan jenis burung indah, seperti cendrawasih.
Sepanjang daerah aliran sungai, tumbuh hutan sagu yang sangat subur. Luas hutan sagu di daerah ini diperkirakan sekitar 300 ribu hektar.
mamberamo
Dalam sebuah penelitian, penduduk setempat dilibatkan dalam mengenal peta sungai Mamberamo.
Bagi masyarakat sekitar Mamberamo, hutan sagu ini merupakan sumber makanan yang tidak akan pernah habis karena kebutuhan akan sagu sangat kecil dibanding hutan sagu yang tersedia.
Akan tetapi, pemerintah berfikir lain. Hutan sagu adalah sumber energi terbarukan yang menggiurkan. Karena dari sagu bisa diolah menjadi bahan bakar bio-etanol berkualitas tinggi yang bisa mendatangkan rupiah.
Seandainya hutan sagu ini dibabat, mau makan apa anak-anak suku terpencil di Mamberamo? Di mana pula mereka akan tinggal? Bagaimana pendapatmu?

Stasiun Tua yang Menjadi Museum

Bangunan ini masih tampak kokoh. Padahal, sudah diresmikan sejak tahun 1870! Ya, itulah stasiun kereta api Ambarawa.
IMG_7533
Dulu, bangunan ini dibangun atas perintah raja Belanda, Willem I. Saat itu Ambarawa menjadi markas militer. Stasiun kereta api dibutuhkan untuk mengangkut tentara-tentara Belanda ke Semarang atau juga Yogyakarta.
Kini, tak ada kereta-kereta pengangkut tentara. Yang ada hanyalah kereta-kereta wisata yang bergerak menuju Stasiun Tuntang dan juga kereta uap. Kini, bangunan itu telah digunakan menjadi museum kereta api. Di halaman stasiun tampak beberapa lokomotif kereta uap yang berdiri gagah.
IMG_7518
Para pengunjung yang datang ke museum kereta api Ambarawa biasanya memang menikmati lokomotif kereta yang terparkir atau naik kereta api yang tersedia. Namun, menikmati indahnya stasiun tua ini juga menarik, lo.
Jam dinding, kursi, lantai, pintu, tembok, semua tampak kuno tetapi terawat. Melangkahkan kaki di stasiun ini seperti masuk ke abad lalu. Seru, deh!

Selasa, 27 November 2012

Candylicious, Surga Permen



 Buat pecinta permen, berkunjung ke Candylicious sama dengan mampir sebentar ke surganya dunia.  Gimana enggak? Di sini, ada lebih dari 5.000 jenis permen yang bisa dicicipi. Wah, surgaaaaa!
 

Toko Permen Terbesar
Candylicious sebenarnya adalah sebuah toko permen yang ada di beberapa negara. Tapi, khusus untuk Dubai, toko ini adalah toko permen yang terbesar di dunia. Luasnya saja mencapai 10.000 kaki atau sekitar 3.000 meter persegi! Toko ini terletak dalam kawasan Dubai Mall dan sudah didirikan sejak September 2009. 

Toko Fantasi
Jangan kaget ya, jika berkunjung ke Candylicious. Sebab ketika masuk, kamu akan merasa seolah berada dalam dunia penuh fantasi. Bayangkan, ada banyak sekali permen dan cokelat beraneka warna yang menghiasi setiap sudut ruangan.
Konsep Candylicious ini sendiri adalah fantasi, keceriaan, dan memori masa kecil. Toko ini juga memiliki motto: “Eat Happy”. Makanya, toko ini dibuat seperti dunia fantasi dengan permen berwarna-warni yang menggoda selera. Tak hanya itu, kamu juga bisa menemukan lolipop raksasa, pohon lolipop, kanopi lolipop, tiang-tiang yang dipenuhi permen, bahkan dinding permen! Menariknya, kamu bisa ambil semua permen itu sesukamu!

Orang Dewasa Juga Suka
Hi..hi..hi..ternyata bukan cuma anak-anak saja lo, yang suka datang ke tempat ini. Orang dewasa juga! Biasanya, mereka juga ikut memilih dan membeli permen di toko ini.
O iya, Candylicious tidak hanya menjual permen saja, tetapi juga menjual benda-benda lucu yang dapat dipakai sebagai oleh-oleh. Ada bantal, baju, hingga tas, yang tentunya bernuansa permen juga!

Wah..wah..wah.. pasti bakal betah ya, kalau berkunjung ke Candylicious. Eits, tapi ingat ya, jangan banyak-banyak makan permen, nanti bisa sakit gigi! Hi..hi..hi.. xD